Tauhid – Mengesakan Allah : Tuhan itu Satu!
Seorang Muslim wajib beriman atau
mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Sebagaimana TV, Mobil, Kulkas, dan
lain-lain yang tidak mungkin terjadi dengan sendirinya tanpa ada
pembuatnya, begitu pula langit, bumi, bintang, matahari, manusia, dan
lain-lain. Tentu ada yang membuatnya, yaitu Allah!
“Allah
menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu’min.” [Al ‘Ankabuut:44]
Setelah mempercayai keberadaan Tuhan, ummat Islam wajib beriman bahwa Tuhan itu satu.
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus
Allah dengan misi menyampaikan kalimat Tauhid,yaitu agar manusia
menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan lainnya selain
Allah:
“Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal
yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya”. [Al Kahfi:110]
Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi
Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada ummatnya, yaitu agar hanya
menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak mempersekutukan Allah
dengan yang lain:
“Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh
kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)” [An Nahl:120]
Dalam Islam, mengesakan Allah adalah
rukun yang pertama. Jika seorang masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa
Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya.
Dari Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: “Islam
ditegakkan di atas lima perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan
sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan
mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]
Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang Maha Pencipta:
“Segala
puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan
gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu)
dengan Tuhan mereka.” [Al An’aam:1]
Jika ada orang yang menyembah Tuhan
selain Allah, misalnya berhala-berhala itu adalah perbuatan yang
sia-sia, karena berhala itu bukanlah Tuhan yang Maha Pencipta. Justru
berhala itulah yang dibuat oleh manusia:
“Apakah
mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat
menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan
orang.” [Al A’raaf:191]
Menyembah Yesus atau Isa sebagai Tuhan
adalah dosa yang amat besar. Tuhan adalah Pencipta alam semesta, sedang
Yesus atau Isa bukanlah pencipta alam semesta. Yesus atau Isa adalah
seorang manusia yang dilahirkan dari rahim ibunya, Siti Maryam:
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al
Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [Al Maa-idah:72]
“Dia
Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui
segala sesuatu.” [Al An’aam:101]
Dalam surat Al Ikhlas ditegaskan:
“Katakanlah: Allah itu Satu
Allah tempat meminta
Dia tidak beranak dan tidak diperanakan
Dan tak ada satu pun yang setara dengannya” [Al Ikhlas 1-4]
Allah tempat meminta
Dia tidak beranak dan tidak diperanakan
Dan tak ada satu pun yang setara dengannya” [Al Ikhlas 1-4]
Sesungguhnya syirik atau
mempersekutukan Tuhan itu adalah dosa yang tidak terampuni. Ini adalah
perkataan Allah SWT sendiri yang tertulis di dalam kitab suci Al Qur’an:
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar.” [An Nisaa’:48]
Jika seseorang melakukan kemusyrikan,
maka sia-sialah amalnya meski mereka banyak berbuat hal-hal yang
dianggap oleh manusia “baik”:
“Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” [Az Zumar:65]
Sesungguhnya, Tauhid (Mengakui Tuhan
itu ada dan satu, yaitu Allah SWT), adalah hal paling penting dan
pertama-tama yang harus dipelajari oleh seorang Muslim. Nabi Muhammad
SAW selama 13 tahun masa-masa pertama kenabiannya, gigih menyampaikan
ajaran Tauhid kepada orang-orang kafir Quraisy, begitu pula setelahnya.
0 komentar: